DILEMA

Kemaren aku ama suamiku tercinta nganterin pesenan baju ke rumah cust. Rumahnya emang kelewati kalo aku mau kirim paket. Jadi begitu dia minta dianterin baju yg ditaksirnya, kita langsung oke in untuk membawanya sekalian antar paket.

Ternyata ibu ini pemilik beberapa kios yg dikontrakin. Salah satunya ada yg available. Aku dan suami sangat tertarik untuk menyewanya. Lokasinya strategis, dan juga pemiliknya temen sendiri.

loading...

Beberapa rencana kita bicarain, dari tata ruangannya sampe ngebicarain masalah kakak. Yah, kakak akan semakin kurang perhatian. Dan takutnya akan lebih susah diatur. Kalo pun dia nanti ikut dibawa ke toko sepulangnya sekolah, aku merasa dia ga akan happy jauh dari lingkungan temennya. Serba salah memang….

Di satu sisi ada keinginan untuk mengembangkan usaha, jadi tidak hanya buka di rumah saja. di sisi lain kami khawatir akan perkembangan kakak. Memang bisa aja kita ambil karyawan, tp untuk permulaan rasanya itu belum saatnya. akhirnya kita sama2 memutuskan untuk menunda saja menyewa tokonya. Dan memilih tetap bersama2 usaha di rumah sambil mengawasi anak2.

Bukan ga ada keberanian untuk maju dan berkembang, aku memilih untuk berbisnis sambil mengawasi anak2. Tidak seperti bisnis MLM, yang mengatakan bisnis di rumah, sambil mengawasi keluarga. Tapi pada kenyataannya mereka masih harus keluar untuk seminarlah, untuk meetinglah, untuk ketemu donlenlah, untuk prospekanlah. Bisnisku benar2 di rumah, aku bersama anak2. Aku bersama suamiku tercinta setiap saat.

bahkan ketika harus mengirim paketpun aku diantar suami dan anakku juga dibawa. Bagiku ini pilihan dan anugerah yang Allah limpahkan. Pernah mencoba untuk ikut MLM, dan itu sangat tidak cocok denganku. Mungkin allah sengaja memberikan jalan yg indah ini buatku, dan menyuruhku untuk konsen, konsisten, konsekuen di jalur jualan baju. hehehe…..

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published.